3 Hal yang Perlu Diperhatikan Remaja untuk Mencegah Diabetes Dalam beberapa tahun terakhir, istilah Diabetes Tipe 5 mulai dikenal sebagai varian baru yang kini semakin mengancam kesehatan remaja, terutama mereka yang mengalami kekurangan gizi jangka panjang. Berbeda dengan tipe 1 dan tipe 2, Diabetes Tipe 5 disebabkan oleh gangguan fungsi pankreas akibat malnutrisi, bukan oleh autoimun atau resistensi insulin.
Mencegah penyakit ini sangat penting dilakukan sejak usia muda, terutama di masa remaja yang menjadi fase krusial pertumbuhan. Berikut ini adalah tiga hal penting yang wajib diperhatikan oleh remaja dan orang tua untuk mencegah risiko Diabetes Tipe 5 sejak dini.
1. Menjaga Pola Makan Bergizi Seimbang
Nutrisi Seimbang, Fondasi Pencegahan Utama
Remaja membutuhkan asupan gizi lengkap untuk mendukung pertumbuhan, hormon, dan metabolisme tubuh. Sayangnya, banyak remaja justru melewatkan sarapan, memilih junk food, atau diet ekstrem yang bisa mengganggu fungsi pankreas.
Kekurangan nutrisi dalam jangka panjang dapat merusak sel beta pankreas yang memproduksi insulin. Akibatnya, kadar gula darah sulit dikontrol, dan risiko diabetes pun meningkat.
Panduan Asupan Gizi Harian Remaja
- Konsumsi protein berkualitas seperti ikan, ayam, telur, tahu, tempe, dan susu.
- Sayur dan buah berwarna-warni kaya vitamin A, C, dan antioksidan.
- Batasi makanan ultra-proses seperti keripik, mie instan, dan minuman manis.
- Cukupi karbohidrat kompleks dari nasi merah, roti gandum, atau oatmeal.
Tips praktis: Sertakan minimal tiga kelompok makanan dalam setiap kali makan—karbohidrat, protein, dan sayur.
2. Rutin Melakukan Aktivitas Fisik
Olahraga Ringan, Dampak Besar untuk Metabolisme
Aktivitas fisik tak hanya berguna menjaga berat badan ideal, tetapi juga membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mendorong tubuh memanfaatkan glukosa dengan lebih efisien.
Remaja yang aktif secara fisik memiliki risiko lebih rendah mengalami gangguan metabolik.
Rekomendasi Aktivitas untuk Remaja
- Minimal 30 menit per hari atau 150 menit per minggu.
- Kegiatan bisa berupa jalan kaki cepat, bersepeda, berenang, hingga olahraga tim.
- Kurangi waktu duduk atau screen time berlebih.
Aktif bukan berarti harus di gym. Naik-turun tangga, bermain basket, atau membersihkan rumah pun termasuk olahraga!
3. Rutin Cek Kesehatan, Jangan Menunggu Sakit
Deteksi Dini = Intervensi Cepat dan Efektif Diabetes
Sering kali remaja tidak menyadari gejala awal diabetes seperti sering haus, lemas, atau buang air kecil terus-menerus. Padahal, pemeriksaan rutin bisa menangkap gejala dini sebelum kondisi memburuk.
Khusus bagi remaja dengan riwayat keluarga atau pertumbuhan yang tidak sesuai usia, pemantauan kesehatan menjadi sangat penting.
Jenis Pemeriksaan yang Disarankan Diabetes
- Tes Gula Darah Puasa (GDP): untuk melihat kadar gula darah setelah puasa semalaman.
- Tes HbA1c: menunjukkan rata-rata gula darah selama 2–3 bulan terakhir.
- Pemeriksaan status gizi dan BMI (Body Mass Index).
Jika ditemukan keluhan sering lemas, berat badan turun tanpa sebab, atau luka yang sulit sembuh, segera konsultasikan dengan dokter.
Apa Itu Diabetes Tipe 5?
Diabetes Tipe 5 dikenal juga sebagai Malnutrition-Related Diabetes Mellitus (MRDM). Kondisi ini berkembang akibat kerusakan permanen pada sel pankreas karena kurangnya nutrisi makro dan mikro dalam jangka panjang, terutama sejak masa anak-anak hingga remaja.
Menurut Federasi Diabetes Internasional (IDF), tipe ini umumnya menyerang:
- Anak-anak dan remaja dari keluarga dengan status ekonomi rendah
- Wilayah dengan angka stunting tinggi
- Remaja yang memiliki riwayat kekurangan gizi atau berat badan di bawah normal
Remaja Sehat, Indonesia Bebas Diabetes Tipe 5
Mencegah Diabetes Tipe 5 bukan hanya tugas dokter atau pemerintah, tapi tanggung jawab setiap keluarga. Remaja perlu dibekali edukasi sejak dini tentang gizi seimbang, pentingnya olahraga, dan kesadaran untuk cek kesehatan secara rutin.
