Amankah Makan Daging Kurban untuk Jantung? Setiap Idul Adha, masyarakat Indonesia disuguhkan daging kurban dalam jumlah besar, baik berupa sapi, kambing, maupun domba. Namun, di tengah euforia berbagi dan menyantap hidangan lezat, muncul pertanyaan yang sering kali luput dari perhatian: amankah konsumsi daging kurban bagi kesehatan jantung, terutama bagi mereka yang punya riwayat penyakit kardiovaskular?
Untuk menjawabnya, sejumlah dokter spesialis gizi dan kardiolog memberikan pandangan ilmiah mengenai bahaya dan manfaat konsumsi daging merah saat perayaan hari besar keagamaan ini.
Daging Kurban: Sumber Protein atau Ancaman Kesehatan?
Kandungan Gizi Daging Kurban Merah
Daging kurban, khususnya daging sapi dan kambing, kaya akan protein hewani, zat besi, vitamin B12, zinc, dan selenium. Kandungan ini sangat penting untuk pertumbuhan otot, pembentukan darah, serta fungsi kekebalan tubuh. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa daging merah juga mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang cukup tinggi, terutama jika tidak diproses dengan cara yang sehat.
Lemak Jenuh dan Kaitannya dengan Penyakit Jantung
Menurut Dr. Fitri Handayani, SpGK, dokter spesialis gizi klinis, konsumsi daging kurban dalam jumlah berlebih bisa meningkatkan risiko kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang dapat menyumbat pembuluh darah. “Jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan tanpa kontrol, lemak jenuh dalam daging bisa meningkatkan risiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner,” ujarnya.
Bagaimana Cara Mengolah Daging Kurban agar Lebih Sehat?
Pilih Bagian Daging Kurban yang Rendah Lemak
Bagian daging seperti has dalam (tenderloin) atau sirloin cenderung memiliki kandungan lemak lebih rendah dibandingkan iga atau bagian berlemak lainnya. Hindari jeroan dan gajih (lemak tebal) yang mengandung kolesterol tinggi.
Hindari Teknik Memasak yang Berlemak
Teknik memasak seperti digoreng dengan minyak berulang, ditumis dengan banyak santan, atau dibakar berlebihan bisa menghasilkan zat karsinogenik. Dr. Rahmat Arief, SpJP(K), spesialis jantung dari RSUP dr. Sardjito Yogyakarta, menyarankan teknik merebus atau memanggang dengan sedikit minyak sebagai alternatif yang lebih sehat.
“Masalahnya bukan hanya pada daging, tapi cara mengolah dan porsi makannya. Konsumsi secukupnya dan kombinasikan dengan sayur segar agar serat membantu menurunkan penyerapan kolesterol,” jelasnya.
Konsumsi Daging Kurban untuk Penderita Penyakit Jantung
Boleh, Tapi Tetap dengan Pembatasan
Para dokter sepakat bahwa daging kurban tidak sepenuhnya terlarang untuk pasien jantung. Namun, porsinya harus dikontrol ketat. Satu porsi kecil (setara 60–85 gram) daging merah tanpa lemak yang dikonsumsi sesekali selama Idul Adha masih tergolong aman, asal tidak disertai konsumsi makanan tinggi garam dan gula.
Risiko Jika Tidak Dikontrol
Jika penderita jantung mengonsumsi daging merah secara berlebihan dan dalam waktu berdekatan, risiko kekambuhan hipertensi, nyeri dada (angina), hingga serangan jantung bisa meningkat. Apalagi jika disertai dengan gaya hidup pasif dan kebiasaan merokok.
Alternatif Menu Sehat Saat Idul Adha
Perbanyak Sayur dan Sumber Protein Nabati
Untuk menyeimbangkan menu berbasis daging, konsumsi sayuran segar seperti lalapan, tumis kangkung, atau sayur bening bisa membantu menetralkan lemak jenuh. Selain itu, protein nabati dari tahu dan tempe bisa menjadi pendamping sempurna.
Kurangi Garam dan Gula
Banyak olahan daging khas Idul Adha seperti gulai, rendang, atau sate menggunakan banyak garam, kecap, dan gula. Bumbu inilah yang kadang memperberat kerja jantung. Pilih bumbu alami seperti rempah-rempah dan kurangi garam dalam masakan.
Peran Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Lebaran Kurban
Pentingnya Medical Check-Up
Bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung, diabetes, atau tekanan darah tinggi, sangat dianjurkan melakukan medical check-up sebelum merayakan Idul Adha. Dengan mengetahui kondisi tubuh terkini, konsumsi daging bisa disesuaikan dengan lebih bijak.
Edukasi Kesehatan dari Puskesmas dan Rumah Sakit
Beberapa rumah sakit dan Puskesmas kini mulai aktif memberikan edukasi mengenai pola makan sehat saat Idul Adha. Program seperti penyuluhan gizi dan konsultasi diet menjadi langkah preventif untuk menjaga kesehatan jantung masyarakat.
Konsumsi Daging Kurban Aman Jika Terkontrol
Daging kurban tidak harus dihindari sepenuhnya, bahkan bisa memberikan manfaat gizi bila dikonsumsi secara bijak. Kuncinya adalah pengolahan yang tepat, pemilihan bagian daging yang rendah lemak, dan porsi yang sesuai.
Bagi penderita penyakit jantung, konsultasi dengan dokter sebelum dan sesudah mengonsumsi daging kurban sangat dianjurkan. Jangan lupa imbangi dengan gaya hidup sehat seperti rutin olahraga, istirahat cukup, dan menghindari stres.
Dengan pendekatan yang cerdas dan penuh kesadaran, momen berbagi saat Idul Adha bisa tetap dinikmati tanpa mengorbankan kesehatan jantung.