Tekanan Darah Melonjak Drastis? Tanda dan Risiko Krisis Krisis hipertensi adalah kondisi darurat medis yang terjadi saat tekanan darah melonjak sangat tinggi hingga berisiko mengancam nyawa. Meski sering tak bergejala, lonjakan tekanan darah yang tiba-tiba bisa memicu kerusakan organ vital seperti jantung, otak, ginjal, dan mata. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami krisis hipertensi hingga kondisinya sudah sangat serius.
Artikel ini membahas secara lengkap tanda-tanda krisis hipertensi, risikonya terhadap organ tubuh, serta langkah penanganan darurat yang harus diketahui.
Tekanan Darah Melonjak Apa Itu Krisis Hipertensi?
Krisis hipertensi terjadi ketika tekanan darah seseorang meningkat secara tiba-tiba dan ekstrem, umumnya:
- Tekanan sistolik > 180 mmHg
- Tekanan diastolik > 120 mmHg
Kondisi ini terbagi menjadi dua kategori:
1. Hipertensi Urgensi
Tekanan darah sangat tinggi tapi belum menimbulkan kerusakan organ. Biasanya tidak menimbulkan gejala berat dan bisa ditangani dengan pengobatan oral.
2. Hipertensi Darurat
Tekanan darah tinggi disertai tanda-tanda kerusakan organ seperti jantung, otak, atau ginjal. Harus segera ditangani dengan rawat inap dan obat intravena (infus).
Tanda-Tanda Krisis Hipertensi yang Harus Diwaspadai Tekanan Darah Melonjak
Meski gejalanya bisa samar, berikut beberapa tanda yang paling umum:
1. Tekanan Darah Melonjak Sakit Kepala Parah
Biasanya terasa di bagian belakang kepala, datang tiba-tiba, dan tidak mereda dengan obat biasa.
2. Penglihatan Kabur atau Ganda
Lonjakan tekanan darah bisa merusak pembuluh darah retina.
3. Nyeri Dada
Menandakan bahwa jantung sedang bekerja lebih keras dari normal. Bisa berujung pada serangan jantung.
4. Sesak Napas
Menandakan adanya tekanan pada jantung atau paru akibat krisis tekanan darah.
5. Tekanan Darah Melonjak Mual, Muntah, dan Kebingungan
Merupakan gejala neurologis akibat gangguan aliran darah ke otak.
6. Mati Rasa atau Lemah di Satu Sisi Tubuh
Menandakan kemungkinan stroke iskemik akibat tekanan darah ekstrem.
7. Kejang atau Kehilangan Kesadaran
Tanda bahwa otak mengalami tekanan tinggi atau edema (pembengkakan).
Faktor Pemicu Krisis Hipertensi
Beberapa kondisi dan kebiasaan yang dapat memicu krisis hipertensi antara lain:
- Tidak minum obat hipertensi secara teratur
- Stres emosional berlebihan
- Konsumsi garam dan kafein tinggi
- Penyalahgunaan obat-obatan seperti kokain atau amfetamin
- Penyakit ginjal kronis
- Kehamilan (preeklamsia/eklampsia)
Risiko dan Komplikasi Serius Tekanan Darah Melonjak
Jika tidak ditangani segera, krisis hipertensi dapat menyebabkan:
1. Stroke
Baik perdarahan otak maupun stroke iskemik karena pembuluh darah pecah atau tersumbat.
2. Serangan Jantung
Tekanan darah tinggi memaksa jantung bekerja lebih keras, yang bisa memicu infark miokard.
3. Gagal Ginjal Akut
Kerusakan pada pembuluh darah ginjal mengganggu fungsi penyaringan darah.
4. Edema Paru
Penumpukan cairan di paru-paru menyebabkan kesulitan bernapas dan gagal napas.
5. Robekan Aorta (Diseksi Aorta)
Merupakan kondisi gawat darurat yang bisa berujung pada kematian dalam hitungan menit.
Langkah Penanganan Darurat
Jika Anda atau orang terdekat mengalami tanda-tanda krisis hipertensi:
- Segera hubungi layanan darurat atau ambulans
- Jangan menunggu gejala membaik sendiri
- Hindari minum obat penurun darah tanpa panduan medis
- Jika memiliki riwayat hipertensi, duduk tenang dan ukur tekanan darah secepatnya
Penanganan di Rumah Sakit:
- Obat penurun tekanan darah via infus
- Observasi fungsi jantung, otak, ginjal
- CT scan otak atau pemeriksaan jantung jika dicurigai komplikasi
Cara Mencegah Tekanan Darah Melonjak Krisis Hipertensi
1. Rutin Minum Obat dan Periksa Tekanan Darah
Jangan pernah melewatkan jadwal minum obat tanpa anjuran dokter.
2. Diet Rendah Garam dan Lemak
Kurangi makanan olahan, mie instan, dan makanan cepat saji.
3. Hindari Stres Berlebihan
Latihan relaksasi, tidur cukup, dan rutin berolahraga ringan.
4. Hindari Rokok dan Alkohol
Keduanya mempercepat kerusakan pembuluh darah.
Tekanan Darah Melonjak Risiko Krisis Hipertensi
Krisis hipertensi adalah kondisi yang bisa terjadi secara mendadak dan mengancam jiwa. Mengenali tanda-tandanya sejak awal dan bertindak cepat bisa menyelamatkan nyawa. Konsistensi dalam menjalani pola hidup sehat dan minum obat secara teratur adalah kunci utama untuk mencegahnya.