Sakit Tenggorokan Lama Sembuh, Bisa Jadi Peringatan Kanker

Kesehatan21 Views

Bukan Sekadar Radang, Gejala Sepele Ini Bisa Menjadi Alarm Serius

Sakit Tenggorokan Lama Sembuh, Bisa Jadi Peringatan Kanker Sakit tenggorokan merupakan keluhan umum yang sering dialami banyak orang, terutama saat cuaca tidak menentu, setelah mengonsumsi makanan berminyak, atau saat terserang flu. Biasanya, kondisi ini sembuh dalam beberapa hari dengan istirahat dan obat pereda radang. Namun, bagaimana jika sakit tenggorokan berlangsung selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan?

Jangan sepelekan. Sakit tenggorokan yang tak kunjung sembuh bisa jadi bukan hanya infeksi biasa, melainkan gejala awal kanker, khususnya kanker tenggorokan, nasofaring, atau kanker laring. Banyak pasien yang terlambat didiagnosis karena menganggap gejala ini sebagai penyakit ringan.

Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai hubungan antara sakit tenggorokan kronis dan risiko kanker, serta tanda-tanda peringatan yang wajib kamu waspadai.

Kapan Sakit Tenggorokan Disebut Kronis?

Lebih dari Tiga Minggu, Perlu Diperiksa Lebih Lanjut

Secara medis, sakit tenggorokan kronis adalah kondisi di mana rasa nyeri, tidak nyaman, atau iritasi di area tenggorokan berlangsung lebih dari 3 minggu dan tidak membaik meskipun sudah diberi obat biasa.

Beberapa ciri sakit tenggorokan yang perlu diwaspadai:

  • Nyeri menetap meski sudah minum antibiotik atau antiinflamasi
  • Disertai suara serak yang tak kunjung hilang
  • Terasa ada benjolan atau sensasi “ganjel” saat menelan
  • Sulit menelan makanan atau bahkan air
  • Rasa sakit menjalar ke telinga atau rahang
  • Batuk berdarah atau lendir berwarna gelap

Jika kamu mengalami satu atau lebih gejala tersebut, jangan tunda memeriksakan diri ke dokter THT atau dokter onkologi.

Kanker Apa Saja yang Bisa Berawal dari Sakit Tenggorokan?

Tak Hanya Flu atau Amandel, Bisa Jadi Pertanda Tumor

Berikut beberapa jenis kanker yang sering berawal dari gejala sakit tenggorokan berkepanjangan:

1. Kanker Tenggorokan (Faring)

Kanker ini menyerang bagian belakang mulut dan pangkal lidah. Gejalanya antara lain:

  • Nyeri tenggorokan kronis
  • Sulit menelan
  • Benjolan di leher
  • Perubahan suara

2. Kanker Laring (Pita Suara)

Kanker yang menyerang pita suara dan sekitarnya. Ciri khasnya:

  • Suara serak lama
  • Napas berbunyi
  • Rasa nyeri di leher
  • Batuk berkepanjangan

3. Kanker Nasofaring

Jenis kanker yang banyak terjadi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Gejalanya sering tidak spesifik, tapi termasuk:

  • Telinga berdenging
  • Sakit tenggorokan sebelah
  • Hidung tersumbat tanpa sebab
  • Mimisan berulang

Kanker-kanker tersebut bisa berkembang secara perlahan dan sering kali tidak disadari sampai stadium lanjut.

Faktor Risiko yang Memicu Sakit Tenggorokan Kronis Berubah Jadi Kanker

Gaya Hidup hingga Paparan Virus

Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker tenggorokan, terutama jika sebelumnya mengalami gejala seperti sakit tenggorokan lama sembuh. Faktor-faktor tersebut antara lain:

1. Merokok dan Konsumsi Alkohol

Zat kimia dalam asap rokok dan alkohol dapat mengiritasi serta merusak jaringan tenggorokan secara terus-menerus, meningkatkan risiko mutasi sel.

2. Infeksi Virus Epstein-Barr (EBV) dan HPV

Virus EBV dikaitkan erat dengan kanker nasofaring, sementara HPV tipe tertentu berhubungan dengan kanker orofaring.

3. Paparan Bahan Kimia Berbahaya

Orang yang bekerja di lingkungan dengan paparan debu, asap industri, atau formaldehida juga lebih berisiko.

4. Kurangnya Konsumsi Buah dan Sayur

Antioksidan dari buah dan sayur membantu melindungi sel dari kerusakan. Kekurangannya bisa meningkatkan potensi pertumbuhan sel abnormal.

Proses Diagnosis: Apa yang Akan Dilakukan Dokter?

Dari Pemeriksaan Fisik hingga Biopsi

Jika kamu mengalami sakit tenggorokan kronis, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan lanjutan, yang bisa meliputi:

  • Pemeriksaan visual dan palpasi leher dan tenggorokan
  • Endoskopi nasofaring/laring menggunakan kamera kecil
  • CT Scan atau MRI untuk melihat adanya massa atau tumor
  • Biopsi jaringan jika ditemukan benjolan atau jaringan mencurigakan
  • Tes darah untuk melihat penanda tumor atau infeksi EBV/HPV

Diagnosis dini sangat penting karena peluang sembuh dari kanker stadium awal jauh lebih tinggi daripada yang terlambat terdeteksi.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Terus Mengalami Sakit Tenggorokan?

Jangan Panik, Tapi Bertindak Cepat

Bila kamu sudah mengalami sakit tenggorokan selama lebih dari 3 minggu tanpa perbaikan, langkah pertama adalah:

  1. Segera periksa ke dokter THT – Bukan ke apotek, bukan hanya minum obat bebas.
  2. Jelaskan riwayat gejala secara lengkap, termasuk durasi, lokasi nyeri, dan perubahan suara.
  3. Jika direkomendasikan pemeriksaan lanjut seperti CT Scan atau endoskopi, jangan tunda.

Penting untuk tidak menunggu gejala semakin parah. Banyak kasus berhasil diobati secara tuntas karena ditangani sejak awal.

Waspadai Sinyal Tubuh, Jangan Remehkan Nyeri Kronis

Sakit tenggorokan memang umum, tapi bila terus terjadi dan tak kunjung sembuh, bisa jadi itu sinyal tubuh bahwa ada sesuatu yang lebih serius. Makin cepat kamu mengambil langkah, makin besar peluang untuk sembuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *